EDARAN.ID – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengeluhkan biaya servis iPhone yang mahal.
Karena itu, Amerika Serikat mengeluarkan aturan untuk menekan harga servis ponsel.
Pihak Apple kemudian angkat bicara perihal tersebut, dan memastikan akan mematuhi aturan itu.
Undang-undang untuk perbaikan elektronik (rights-to-repair) merupakan hasil dorongan dari Presiden Joe Biden. D
Apple mengatakan siap mendukung aturan tersebut. Produsen iPhone akan menyediakan suku cadang, peralatan, dan dokumentasi panduan untuk memperbaiki iPhone dan komputer ke tempat servis independen serta konsumen di AS.
Mulai 2019, Apple telah mendistribusikan suku cadang dan manual pada sejumlah tempat servis independen. Sementara pada Agustus lalu, perusahaan juga mendukung Undang-Undang yang sama di California.
Aturan tersebut mengharuskan perusahaan memberikan akses dari suku cadang, peralatan, dan manual untuk perbaikan pada layanan servis independen dan konsumen dengan harga yang wajar.
“Kami menghormati ketentuan perbaikan baru California di seluruh Amerika Serikat,” kata wakil presiden service dan operasional Apple, Brian Naumann, dikutip dari Reuters, Rabu (25/10/2023).
“Apple juga percaya konsumen dan bisnis akan mendapatkan manfaat dari aturan untuk menyeimbangkan perbaikan dengan produk yang berintegrasi, berguna dan aman secara fisik,” imbuhnya.
Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Lael Brainard memuji keputusan Apple. Menurutnya, komitmen dari perusahaan swasta bisa menurunkan biaya untuk konsumen dan membuang sampah yang tidak perlu.
Brainard menambahkan perbaikan perangkat elektronik bisa menghemat biaya hingga US$49,6 miliar per tahun.
Selain itu mengurangi 7 juta ton limbah elektronik tahunan di AS dan meningkatkan jumlah tempat servis kecil independen.