Jakarta, Edaran.ID – Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) Indonesia terus menggalakkan kampanye terhadap produk pro Israel.
Target kampanye ini adalah produk-produk perusahaan multinasional yang terafiliasi dengan Israel.
Salah satu produk yang masuk dalam daftar perhatian adalah Danone.
Pasalnya, perusahaan ini menjadi perhatian publik belakangan ini.
@GerakanBDS_ID kemudian merespon pertanyaan publik ini.
“Dengan investasinya di Israel, Danone patut untuk di-boikot,” demikian judul dari tulisan yang dimuat dalam akun tersebut.
Hal ini menunjukkan perbedaan pandangan dengan pernyataan sebelumnya.
Pada bulan April lalu, Danone tidak termasuk dalam daftar boikot BDS.
Ketua BDS Indonesia, M Syauqi Hafiz, menjelaskan, bahwa kriteria boikot yang dirilis oleh BDS dan organisasi lainnya mencakup perusahaan-perusahaan yang memiliki investasi di Israel.
Sehingga Danone termasuk dalam daftar tersebut.
Syauqi menekankan bahwa gelombang boikot ini telah berhasil memberikan tekanan ekonomi yang signifikan kepada Israel.
“Misi kami adalah untuk sosialisasi gerakan boikot kepada masyarakat luas,” ujar Syauqi dalam webinar Aqsa Working Group.
Pembicara lain, Wasekjen MUI Ikhsan Abdullah, menyatakan bahwa ada beberapa perusahaan yang terafiliasi dengan Israel yang telah melakukan upaya balik di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Mereka memanfaatkan ketidakseragaman daftar boikot yang tersebar luas di masyarakat.
Ikhsan menggarisbawahi pentingnya adanya kesamaan pandangan terhadap daftar boikot agar umat Islam tidak ragu-ragu dalam menentukan produk mana yang seharusnya di-boikot.
“Gerakan boikot ini sangat dahsyat dan tidak bisa diabaikan karena dapat mempengaruhi ekonomi AS yang merupakan pendukung utama persenjataan Israel,” tegasnya.***