Pernyataan Tegas Ketua Apindo Soal Isu Boikot Produk Unilever, Singgung Soal Karyawan

Kolase foto Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani dan Unilever.

EDARAN.ID – Isu boikot produk pro Israel telah berkembang di Indonesia.

Salah satu produk yang masuk daftar boikot adalah produk Unilever.

Unilever dinilai produk pro Israel, atau terafiliasi dengan Israel.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani, menanggapi hal tersebut.

Dia meminta publik untuk tidak asal melakukan boikot.

Jangan sampai aksi boikot produk yang diduga terafiliasi Israel menyasar produk dalam negeri.

“Ini penting, terutama kayak produk Unilever, itu produk sudah lama di Indonesia,” ujar Shinta, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:  Barang Impor Israel ke Indonesia Melonjak di Tengah Gerakan Boikot, ini Datanya

Unilever, lanjut Shinta, merupakan anggota Apindo, termasuk semua pelaku usaha domestik, dan pelaku usaha multinasional.

Shinta membeberkan banyak konsumen yang tidak mengerti dan termakan informasi hoaks.

“Tidak ada men-support agresi Israel, jelas kita juga tidak akan mendukung, sudah pasti itu. Tapi kenyataannya produk ini bukan yang berkaitan dengan israel. Itu yang musti diluruskan dulu,” tutur Shinta.

Mengenai PT Unilever Indonesia Tbk, Shinta memastikan Unilever Indonesia menyerap tenaga kerja dalam negeri.

BACA JUGA:  Kisah Hidup Bos Starbucks, dari Loper Koran jadi Penjual Kopi, Hartanya Sudah Rp 49 T

Termasuk melibatkan banyak pelaku usaha lokal dalam rantai pasok produksi mereka dan tidak berafiliasi dengan Israel.

Dia khawatir, aksi tersebut akan memberikan dampak yang besar lagi terhadap Unilever, termasuk pada pengurangan tenaga kerja.

”Jadi kasihan konsumen yang tidak mengerti karena mereka pikir ini produk-produk yang berkaitan dengan Israel atau mendukung agresi Israel. Jadi kita mesti tahu sebelum boikot, ini produk dari mana. Kasihan dong produk bukan dari Israel juga kena boikot,” jelas Shinta.

Sekadar diketahui, Unilever Indonesia saat ini memiliki hampir 5.000 karyawan.

Selain itu, Unilever sudah bermitra dengan lebih dari 600 distributor dan 500.000 warung.

Serta bermitra dengan 3.500.000 toko yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Unilever memiliki 43 brand yang semuanya telah mendapatkan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.

Selain itu, sembilan pabrik yang berlokasi di Cikarang dan Rungkut juga telah menerapkan Sistem Jaminan Halal.***

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Pos terkait