EDARAN.ID – Unilever diterpa isu boikot di akhir tahun 2023 ini.
Unilever masuk dalam daftar produk yang diduga pro terhadap Israel.
Isu itu meluas di media sosial, meskipun saat ini sudah ditanggapi oleh Ketua Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani.
Mengenai PT Unilever Indonesia Tbk, Shinta memastikan Unilever Indonesia menyerap tenaga kerja dalam negeri dan melibatkan banyak pelaku usaha lokal dalam rantai pasok produksi mereka dan tidak berafiliasi dengan Israel.
Dia khawatir, aksi tersebut akan memberikan dampak yang besar lagi terhadap Unilever, termasuk pada pengurangan tenaga kerja.
Disamping isu tersebut, di akhir tahun 2023 ini PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga akan melakukan pembagian dividen interim tahun buku 2023.
UNVR membagikan dividen interim 2023 sebesar Rp 63 per saham.
Namun, perseroan mengumumkan ada perubahan jadwal pembagian dividen interim 2023.
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2023 PT Unilever Indonesia Tbk, dilansir dari laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI):
- Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi semula 6 Desember 2023 menjadi 4 Desember 2023
- Tanggal ex dividen di pasar regular dan negosiasi semula 7 Desember 2023 menjadi 5 Desember 2023
- Tanggal cum dividen di pasar tunai semula 8 Desember 2023 menjadi 6 Desember 2023
- Tanggal ex dividen di pasar tunai semula 11 Desember 2023 menjadi 7 Desember 2023
- Tanggal pencatatan atau recording date semula 8 Desember 2023 menjadi 6 Desember 2023
- Tanggal pembayaran dividen interim tetap 19 Desember 2023
- Tanggal penyerahan bukti rekam SKD/DGT semula 13 Desember 2023 menjadi 11 Desember 2023
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (1/12/2023) lalu, saham UNVR melemah 0,55 persen ke posisi Rp 3.630 per saham.
Saham UNVR dibuka turun 50 poin ke posisi Rp 3.600 per saham.
Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 3.700 dan terendah Rp 3.590 per saham.
Total frekuensi perdagangan 5.525 kali dengan volume perdagangan 116.529 saham. Nilai transaksi Rp 42,5 miliar.
Aset Unilever Indonesia
Unilever Indonesia mencatatkan penjualan sebesar Rp 30,50 triliun per kuartal III 2023.
Jumlag itu turun 3,26 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 31,53 triliun.
Informasi itu dikutip dari laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 25 November 2023.
Unilever Indonesia meraup laba usaha senilai Rp 5,45 triliun per kuartal III 2023, atau turun 9,31 persen YoY dibandingkan laba usaha UNVR per kuartal III 2022 senilai Rp 6,01 triliun.
Hingga akhir kuartal III 2023, UNVR mengantongi laba sebesar Rp 4,18 triliun.
Hasil ini menurun 9,32 persen YoY dibandingkan laba UNVR pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 4,61 triliun.
Di sisi aset, UNVR memiliki total aset sebesar Rp 18,92 triliun per akhir kuartal III 2023.
Jumlah itu meningkat dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 18,31 triliun.
Sementara total liabilitas UNVR berjumlah Rp 13,54 triliun hingga kuartal III 2023.
Jumlah itu turun dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 14,32 triliun.
Dan total ekuitas UNVR per akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 5,38 trilliun.
Angka ini naik dibandingkan total ekuitas perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 3,99 triliun.***