Diterpa Isu Boikot, Saham Unilever Indonesia Turun Hingga Segini

Kantor Unilever. belakangan ini, Unilever diterpa isu produk pro Israel.

EDARAN.ID – Isu boikot produk pro Israel ikut menerpa Unilever Indonesia.

Unilever menjadi salah satu perusahaan yang masuk dalam daftar boikot.

Dampak pemboikotan tersebut berimbas lada pergerakan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Saham UNVR melemah selama sebulan terakhir.

UNVR menurun sekitar 2,24% seminggu terakhir dan turun hingga 8,88% dalam sebulan ini.

Kepemilikan saham UNVR mayoritas berada di tangan Unilever Indonesia Holding B.V. sekitar 85%.

Sisa pemegang saham UNVR dimiliki oleh jajaran direksi dan publik.

Sayangnya, baru-baru ini Presiden direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya karena alasan pribadi.

Sebagai informasi tambahan, selain Unilever ada juga perusahaan atau merek dagang lainnya yang masuk dalam daftar boikot karena pro Israel.

Adapun merek-merek tersebut yaitu Danone, McDonald’s, Starbucks, Coca-Cola, Burger King, Pizza Hut, Nestle, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:  BDS Indonesia Masukkan Danone dalam Daftar Boikot Produk Pro Israel

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani, meminta publik untuk tidak gegabah.

Karena sampai aksi boikot produk yang diduga terafiliasi Israel menyasar produk dalam negeri.

“Ini penting, terutama kayak produk Unilever, itu produk sudah lama di Indonesia,” ujar Shinta di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Selasa, 28 November 2023 lalu.

Unilever, lanjut Shinta, merupakan anggota Apindo, termasuk semua pelaku usaha domestik, dan pelaku usaha multinasional.

BACA JUGA:  BDS Indonesia Keluarkan Starbuks dari Daftar Boikot, Ternyata Bosnya Mantan Loper Koran

Shinta membeberkan banyak konsumen yang tidak mengerti dan termakan informasi hoaks.

“Tidak ada men-support agresi Israel, jelas kita juga tidak akan mendukung, sudah pasti itu. Tapi kenyataannya produk ini bukan yang berkaitan dengan israel. Itu yang musti diluruskan dulu,” tutur Shinta.***

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Pos terkait