EDARAN.ID – Sejumlah produk di Indonesia masuk dalam dugaan produk pro Israel.
Boikot produk pro Israel belakangan ini mencuat akibat dampak dari serangan Israel ke Palestina.
Di Indonesia, sejumlah brand yang masuk kategori produk pro Israel telah terbagi luas di media sosial.
Hanya saja, sumber tidak jelas dan bahkan beberapa informasi terindikasi hoax.
Salah satu brand yang menjadi korban boikot adalah Donat J.Co.
Banyak yang mengira J.Co adalah produk luar negeri.
Namun ternyata, donat yang memiliki banyak gerai di mal-mal ini adalah produk asli Indonesia.
Kisah Donat J.Co bermula pada tahun 2005, yakni seorang tukang cukur bernama Johny Andrean melakukan eksperimen baru di dunia makanan.
Johny Andrean ingin menjajal industri kuliner lewat toko roti.
Sebelumnya nama Johny Andrean cukup populer di industri kecantikan.
Perjuangan Johny tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebelum J.Co sebesar dan sepopuler sat ini, Johny pernah mengikuti kursus membuat donat.
Menurut Muhammad Maruf dalam 50 Great Bussines Ideas form Indonesia (2010), kursus itu diikuti Johny di Amerika Serikat (AS).
Dia belajar cara membuat donat, dari mulai pembuatan hingga proses penjualannya.
Hingga akhirnya Johny Andrean kemudian mendirikan J.Co pada 26 Juli 2005, sumber lain menyebut 26 Juni 2005.
Gerai pertama Donat J.Co berada di Supermall Karawaci, Tangerang.
Ketika berbisnis J.Co, pria asal Singkawang itu menerapkan ilmu kursusnya.
Tak heran jika J.Co dianggap dan kental dengan nuansa Barat.
Dia juga pandai membuat varian rasa pada donat dengan beragam isi di dalam atau permukannya, sehingga inilah yang lantas menjadi ciri khas.
Berkat usaha Johny Andrean, J.Co kini sukses menduduki posisi puncak di pasar donat Indonesia.
Tercatat, di laman resminya, J.Co kini memiliki ratusan gerai di beberapa negara.
Sebanyak 275 gerai di Indonesia, 44 gerai di Filipina, 17 gerai di Malaysia, lima gerai di Arab Saudi, serta tiga gerai di Singapura dan Hongkong. ***
