EDARAN.ID – Aktivitas Pi Network di Vietnam, diselidiki pihak berwajib.
Otoritas Vietnam menyelidiki aktivitas Pi Network karena diduga melakukan aktivitas penipuan.
Kepala Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Teknologi Tinggi Vietnam, Le Xuan Minh, mengungkapkan bahwa model operasi yang dijalankan oleh Pi Network cenderung tidak terkelola.
Proyek kripto mengeklaim mampu memfasilitasi crypto mining lewat ponsel itu dinilai memberikan janji keuntungan yang sangat tinggi.
Padahal, menurut Minh, tidak ada aktivitas bisnis lain yang bisa menghasilkan pendapatan online yang seperti dijanjikan oleh Pi Network.
Beberapa merchant bahkan dilaporkan sudah menerima pembayaran menggunakan native token Pi Network, yaitu PI.
Menariknya, hal itu terjadi di tengah kondisi kripto yang belum diakui sebagai opsi pembayaran sah di Vietnam.
Berdasarkan aturan di Vietnam, terdapat ancaman denda sebesar VND 100 juta atau sekitar US$4.210 bagi siapa saja yang terbukti menerbitkan, memperdagangkan atau menggunakan kripto untuk pembayaran.
Selain itu, otoritas Vietnam juga sudah memberikan peringatan pada masyarakat.
Mereka meminta agar tidak melakukan investasi terhadap aset kripto yang menawarkan margin keuntungan sangat tinggi, termasuk yang menggunakan model multi-level marketing (MLM).
“Aktivitas investasi seperti itu mengandung banyak risiko,” jelas Minh, beberapa waktu lalu.
Meskipun tidak menjelaskan lebih jauh investigasi apa yang dilakukan dan temuan yang sudah didapatkan, proses penyelidikan yang dilakukan melibatkan berbagai elemen polisi di berbagai daerah.
Mereka ditugaskan khusus untuk menguak kegiatan Pi Network dan token PI.
Meski demikian, Ahli blockchain di Ho Chi Minh City (HCMC) menyebut, jika masih banyak orang yang percaya pada Pi Network.
Masyarakat meyakini bahwa mereka tidak kehilangan dana apa pun ketika bergabung.
Tetapi, yang tidak disadari, data pribadi mereka menjadi rentan untuk dicuri.***