EDARAN Internasional – Konflik Israel Palestina kini memasuki titik kritis.
Pasalnya, Israel melakukan penyerangan fi Gaza bagian selatan.
Padahal disisi lain pertempuran di wilayah utara juga sementara berlangsung.
Dilansir dari The Guardian, Kepala Komando Selatan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Jenderal Yaron Finkelman, mengatakan, mereka sedang berada dalam pertempuran yang intens.
“Kita berada dalam hari yang paling intens sejak awal operasi darat dalam hal jumlah teroris Hamas yang terbunuh, jumlah pertemuan dengan musuh dan volume tembakan yang digunakan pasukan kita, baik dari darat maupun udara. Kami bermaksud untuk terus menyerang,” katanya, Rabu (6/12/2023).
Mereka terus melakukan penyerangan di wilayah perkotaan utara, walaupun mereka telah menyerang pusat Kota Gaza.
Termasuk menyerang rumah sakit utama, Dar al-Shifa.
yang menurut mereka digunakan oleh Hamas dan faksi lain sebagai benteng pertahanan, termasuk kamp pengungsi Jabalia dan Shuja’iya di sebelah timur Kota Gaza.
Pejabat lain mengatakan IDF sekarang beroperasi di Shuja’iya dan Jabalia.
Lokasi itu digambarkan sebagai benteng terakhir Hamas di utara.
Sejak gagalnya gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas di mana sandera yang ditahan militan ditukar dengan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, militer Israel juga telah melancarkan kampanye serangan udara dan pertempuran darat yang intens di Jalur Gaza selatan.
Pertempuran yang lebih buruk mungkin akan terjadi ketika Israel mencoba memasuki wilayah perkotaan yang paling padat.
Juru bicara pemerintah Israel mengatakan, bahwa fase berikutnya akan penuh tantangan.
Juru bicara IDF Letkol Richard Hecht menggambarkan pertempuran di utara sebagai pertempuran jarak dekat dan tatap muka.
Sementara itu, panglima militer Israel Herzi Halevi menggambarkannya sebagai fase ketiga perang secara keseluruhan, setelah serangan awal udara dan serangan darat ke Gaza utara.
Pada Senin, IDF mengumumkan kematian tiga tentara lagi dalam pertempuran di Gaza utara, sehingga jumlah korban tewas militer Israel selama serangan darat menjadi 74 orang.