EDARAN.ID - Meskipun para produsen rokok elektrik (e-rokok) seperti vape mengklaim jauh lebih baik dari rokok tembakau, ternyata berbahaya terutama terkait kesehatan jantung.
Dua studi baru terkait yang diterbitkan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology dari American Heart Association melaporkan penelitian yang melihat vaping memengaruhi pembuluh darah dan kesehatan jantung.
Kedua studi, yang dilakukan pada manusia dan lainnya pada tikus, menemukan bahwa menghirup zat asing dari komponen spesifik uap rokok elektrik atau asap rokok, tampaknya memiliki efek buruk.
Baca Juga: Pele, Legenda Sepakbola Asal Brazil Meninggal Dunia
"Ribuan bahan kimia telah diidentifikasi dalam asap tembakau, beberapa di antaranya juga terdapat dalam aerosol rokok elektrik, baik sebagai bahan asli atau sebagai produk reaksi kimia dari proses pemanasan," ungkap Dr Matthew L. Springer, Peneliti dan profesor kardiologi University of San Francisco dikutip dari laman Futurism, Jumat (30/12/2022).
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peneliti berusaha menemukan komponen asap atau uap rokok elektrik mana yang mungkin bertanggung jawab mengganggu kemampuan pembuluh darah untuk berfungsi secara efisien.
Dalam studi berbasis tikus, Springer dan timnya memaparkan tikus pada empat jenis asap rokok tradisional dan dua jenis gas dan nanopartikel karbon terkait dengan rokok elektrik.
Baca Juga: Polri Kerahkan 1.980 Personel Amankan Laga Timnas Indonesia vs Thailand
Hal yang mengejutkan adalah gas dan partikel karbon memiliki efek kerusakan serupa dengan asap tembakau utuh, meskipun mewakili komponen kimia dan fisik asap yang sama sekali berbeda.
Artikel Terkait
Terduga Pencuri Anak Ditangkap Polisi di Bulukumba, Sempat Mengaku Sebagai Anggota Polisi
BPD Bonto Baji Bulukumba Pertama Rampungkan Laporan Kinerja Tahun 2022
Nikita Mirzani Divonis Bebas dalam Kasus Pencemaran Nama Baik
Polri Kerahkan 1.980 Personel Amankan Laga Timnas Indonesia vs Thailand
Pele, Legenda Sepakbola Asal Brazil Meninggal Dunia