EDARAN ID - Pungutan Liar (Pungli) diduga terjadi di Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 8 Bulukumba.
Pungli tersebut atas motif penelitian. Setiap anak diminta menyetor uang Rp130 ribu.
Itu diresahkan oleh berbagai orangtua siswa, anak mereka di kelas XI (II) dipaksa ikut penelitian di Bira, tanpa ada pemberitahuan dari pihak sekolah.
Baca Juga: PKK Bulukumba Sosialisasikan Pencegahan Stunting
"Namanya Pak S, dia guru Bahasa Indonesia dia mintai uang anak-anak Rp130 ribu, padahal hanya semalam," kata salah seorang orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya dengan alasan keamanan siswa.
Untuk kegiatan di Bira, pria merupakan salah seorang ASN Bulukumba itu diduga melibatkan siswa sebanyak 128 anak.
Setelah di Bira, Pak S kembali berencana membawa kembali siswa ke Malino untuk study tour dalam rangka pembubaran dan pertangunjawaban Osis masa bakti 2021/2022, pada 20 Oktober 2022 mendatang.
Baca Juga: Sudah Lama Meresahkan, Pencuri Cengkeh di Bulukumba Berhasil Diamankan Polisi
Hal tersebut tertuang dalam pengumuman yang viral digroup WhatsApp, tanpa ada skop SMAN 8, yang membebankan iuran sebesar Rp 325 ribu dengan rincian untuk 5 kali makan dan penginapan selama dua malam.
Artikel Terkait
Tokoh Masyarakat Campaga Akui Program Seragam Gratis Ringankan Beban Orangtua
Warga Asal Rilau Ale Bulukumba ini Meninggal Setelah Minum Racun Rumput
Kompetisi Sepak Bola di Bulukumba Tetap Berjalan, Dianggap Tak Menghormati Korban Kanjuruhan
Manifesto Pemuda Sulsel, Lawan Politik Uang Di Organisasi Kepemudaan
Bupati dan Supporter Bola di Bulukumba Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Sudah Lama Meresahkan, Pencuri Cengkeh di Bulukumba Berhasil Diamankan Polisi
PKK Bulukumba Sosialisasikan Pencegahan Stunting