Ketua PBNU Gus Yahya, 'Kalau Tak Kenal Gus Dur, Saya Mungkin Daftar FPI'

- Minggu, 18 Desember 2022 | 08:53 WIB
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf (Twitter @YahyaCStaquf)
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf (Twitter @YahyaCStaquf)

EDARAN.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memberikan pemaknaan terhadap tema yang diangkat dalam acara Haul Ke-13 KH Abdurrahman Wahid yaitu Gus Dur dan Pembaharuan NU.

Menurut Gus Yahya, hal yang paling mencolok dan bahkan monumental dari karya pembaharuan seorang Gus Dur adalah mampu mentransformasikan atau mengubah cara berpikir orang-orang NU. Bahkan, hampir secara keseluruhan generasi muda era Gus Dur menjabat Ketua Umum PBNU berhasil diubah cara berpikirnya.

“Saya sendiri berasal dari generasi yang merasakan betul bagaimana pola pikir saya berubah karena mengenal Gus Dur. Kalau tidak mengenal Gus Dur dan waktu itu sudah ada FPI, saya mungkin daftar jadi anggota FPI. Saya berubah karena mengenal Gus Dur,” ungkap Gus Yahya dalam Peringatan Haul Ke-13 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022) malam.

Baca Juga: Kroasia Rebut Juara 3 Piala Dunia 2022 Setelah Menang Tipis dari Maroko

Ia kemudian menyebut Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai salah satu contoh generasi muda NU yang mengalami perubahan pola atau cara berpikir karena Gus Dur.

“Syaifullah Yusuf ini radikal waktu itu. Untung saja waktu itu zaman Orde Baru, susah nyari bom,” kata Gus Yahya, berkelakar.

Kemudian ada KH Ulil Abshar Abdalla, kini menjabat sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU.

Baca Juga: Ferdy Sambo Akui Kesalahannya dan Minta Maaf, Berikut Pengakuannya

Gus Ulil adalah tokoh generasi muda NU kala itu yang berubah cara berpikirnya karena Gus Dur.

Padahal, kata Gus Yahya, Gus Ulil adalah putra dari KH Abdullah Rifa’i dari Cebolek, Pati, Jawa Tengah yang dikenal sebagai kiai yang paling fundamentalis dan kaku.

Secara guyon, Gus Yahya mengatakan, seandainya Kiai Abdullah Rifa’i masih hidup maka akan didapuk menjadi ‘imam besar’. Meski begitu, Gus Ulil kini menjadi tokoh intelektual Muslim yang progresif.

Baca Juga: Densus 88 Amankan Terduga Terorisme di Tebing Tinggi

Gus Ulil jadi begini, jadi intelektual kosmopolitan karena bertemu Gus Dur. Jadi bisa disaksikan dari generasi ini bagaimana pola pikir mereka berubah,” ucap Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu. 

Karena alasan-alasan itulah, Gus Yahya saat ini sebagai nakhoda PBNU memiliki kredo atau visi Menghidupkan Gus Dur. Menurut dia, banyak hal dari pemikiran-pemikiran dan cita-cita Gus Dur yang harus diwujudkan sekarang.

Halaman:

Editor: Nurjannah

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Fatayat NU Parepare Luncurkan Istana Tahfidzul Quran

Sabtu, 17 Desember 2022 | 13:54 WIB

Terpopuler

X